Senin, 25 Juli 2016

"Kau Harus Bahagia"

Kau Harus Bahagia
            



Cinta itu bisa hadir secara bersamaan dari sudut tempat yang berbeda. Jam dinding menunjukkan pukul tiga pagi, Runni beranjak dari tempat tidurnya dan segera mengambil air wudhu. Seperti biasa kegiatan rutinnya adalah sholat tahajud, dalam akhir sholatnya ia berdoa agar masa jomblonya ini segera berakhir, eh maksudnya segera dipertemukan dengan jodohnya. Entah mengapa kali ini Runni yakin doa-doanya akan segera terkabul, mungkin hanya insting jomblo yang setiap hari penuh harap. Maklum saja bulan Juli nanti Runni akan segera menginjak umur dua puluh enam tahun. Sebenarnya sih Runni santai saja tapi yang tidak santai itu orang tua dan teman-teman kerjanya yang setiap hari bertanya kapan nikah, kapan? Calonnya aja belum ditemukan zzzz.

Tidak ada yang bisa membuat Mayca lepas dari gadgetnya. Mau tidur, makan, nonton tv, bahkan ke kamar mandi Mayca selalu membawa gadget kesayangannya. Agak aneh memang tapi ya mau dikatakan apalagi jika sudah jatuh cinta dengan dunia media sosial seperti bbm, facebook, twitter, instagram, path dan lainnya. Setiap detik Mayca selalu mengecek media sosialnya walaupun sebenarnya tidak ada bunyi notifikasi hehehe. Mungkin beginilah keseharian seseorang yang tinggal di kota sibuk seperti Jakarta, jadi menyibukkan diri dengan berbagai hal, walaupun hal itu tidak begitu penting. Sebenarnya sih nggak sebegitunya juga orang kota hehehe.
Kisah sederhana ini bermula ketika Mayca menemukan media sosial chatting terbaru, setelah registrasi tak butuh lama ada permintaan chat, biasa-biasa saja awalnya sampai akhirnya ada seorang pria bernama Runni mengajaknya mengobrol dengan bahasa yang santun, mungkin karena sesama jomblo menjadikan keduanya langsung klik. Karena umur Runni disitu tertulis dua puluh sembilan tahun jadi Mayca yang masih unyu-unyu memanggilnya Kakak.

“ Kok nggak ada fotonya dik?’’ Tanya Runni yang penasaran seperti apa wajah gadis yang ia ajak chat.

“Masa sih? Padahal udah aku upload loh ka,’’ Ujar Mayca

“Hmm.. mungkin karena kamu baru registrasi jadi fotonya masih loading,’’ Tutup Runni tak tertarik melanjutkan karena tidak begitu jelas melihat profil Mayca.Ini adalah salah satu cara Runni untuk mendapatkan jodoh yaitu lewat media sosial, bukan karena di dunia nyata Runni sudah lelah mencari tapi karena ingin mencoba saja siapa tahu beruntung. Runni yakin dengan diawali niat yang baik maka hasilnya akan baik pula.

Keesokan harinya saat ingin berangkat kerja, Secara reflek tangan Runni mengetik handphone lalu mengirim pesan ke Mayca lewat media sosial tersebut lagi, sekedar ucapan semangat pagi sebenarnya.
"aaaa kekirim lagi! apa yang gue lakuin sih -_- ," Ujar Runni tanpa sadar mengirim pesan ke Mayca.
Mayca pun membalas dengan cepat lalu segera melanjutkan pekerjaannya kembali.
Dari sedikit obrolan diantara keduanya, Runni tidak menyangka kampung halaman Mayca ternyata tidak begitu jauh dari tempat kerja Runni saat ini yaitu di Jogjakarta. Sikap Mayca yang terbuka membuat Runni jadi mengetahui setiap pagi Mayca berangkat bekerja dan malamnya ia berangkat kuliah.
Lumayan sibuk dan menarik juga ternyata kehidupan wanita itu. Apalagi setelah melihat foto profil Mayca yang membuat Runni penasaran, ternyata Mayca itu berwajah chubby-kata lain untuk gendut. Tapi itu tidak masalah bagi Runni yang sangat menghargai perbedaan.Akhirnya Runni memberanikan diri untuk meminta pin bbm Mayca, dan dengan senang hati Mayca memberikannya. Hubungan mereka pun berlanjut di aplikasi blackberry messenger dan line.
Runni tampak seperti seorang kakak yang sempurna bagi Mayca sebab Mayca adalah anak tunggal, sementara itu Mayca sudah dianggap Runni seperti adiknya sendiri karena Runni memang mempunyai seorang adik perempuan kandung. Tapi kali ini Runni tidak sering menjahili adiknya melainkan sangat menyayangi adik barunya ini.

Begitu banyak cerita dan canda tawa yang tak ada habisnya. Ucapan selamat pagi, jangan lupa sholat dan berbagi cerita bagaimana seharian ini pada waktu malam hari. Terkadang mereka berkirim foto lagu kesukaan yang sedang ditonton di youtube. Hal-hal kecil itu membuat Runni merasa ada yang berbeda sejak berkenalan dengan Mayca, meskipun belum pernah berjumpa secara fisik.
"lagi pa dik?" Tanya Runni lewat pesan bbm.
Mayca membalasnya dengan mengirim foto perahu kertas yang dibuat Ammar----teman Mayca di kelas---- latar belakangnya adalah halaman kertas buku kuliah Mayca.
" lagi di kampus, tapi nggak ngerti mata kuliahnya, bete ." Balas Mayca pada Runni.
Runni tersenyum disana, tak lama handphone Mayca bergetar.. ada pesan gambar dari Runni. Sebuah kupu-kupu kertas warna merah yang diatasnya ada tulisan nama Mayca.
" Yang semangat ya kuliahnya dik," Runni.
Mayca tersenyum-senyum melihat ada namanya disana , kupu-kupu kertas untuk menyemangatinya . Hal kecil yang membuat Mayca dan Runni masing-masing tersenyum bersamaan di tempat yang berbeda.

***

Hingga suatu saat ketika makan siang, seorang wanita yang juga bekerja ditempat yang sama dengan Runni menghampirinya. Dengan canggung Runni segera mengotak atik handphone nya.

“Sibuk banget kayanya sama hp nya mas, makan dulu!’’ Ujar wanita tinggi semampai itu menunjuk makanan yang ada dihadapan Runni.

“Ia ini mau dihabisin ndah,’’ Ucap Runni berpura melahap makan siangnya.

Tiba-tiba Indah, nama teman dekat Runni tersebut, menyambar handphone Runni yang tergeletak di meja. Runni tersedak mengambil minum dan dengan tenang makan kembali.

“Nggak ada apa-apa, hp aku sepi,’’ Sergah Runni berharap tak ada pesan masuk dari Mayca.

“Ya aku percaya aja deh sama mas Runni, belakangan ini sikap mas agak aneh aja. Inget kan aku berharap banyak sama mas Runni. Jangan lupa besok kita jalan-jalan ya, kan mas Runni udah janji,” Ucap Indah.

Runni hanya menjawab dengan senyuman. Selama dua tahun ini memang Indah adalah wanita yang paling dekat dengan Runni. Indah adalah salah satu karyawan Runni yang paling setia dan membantu pekerjaan Runni. Runni menyadari ada perasaan lebih yang ditunjukkan Indah kepadanya, namun Runni belum memberikan jawaban atau umpan balik kepada Indah. Apalagi sekarang ada sosok adik Mayca yang selalu membuat Runni lebih bersemangat menjalani hari-hari.

***
Seharian ini Mayca menunggu kabar dari Runni, tapi kali ini tak ada pesan apapun meski bolak balik membuka handphone. Timbul perasaan cemas dihati Mayca, jika merasa membutuhkan teman biasanya Mayca mencari Runni. Apakah Runni kini sudah bosan dengan Mayca? Sesaat kemudian perasaan cemas itu hilang, Mayca percaya kemanapun Runni pergi, Mayca tak merasa sendiri.. ia merasakan ada Runni sedang tersenyum melihatnya.

Berada bersama Indah, Runni tak tahu apa yang harus ia rasakan, harus bahagia seperti Indah atau merasa bersalah. Karena Runni tahu ada seseorang diluar sana yang sedang menanti kabarnya. Sepulang mengantar Indah, Runni segera membuka handphone dan segera mencari kabar adik kesayangannya.

“Jangan ngambek ya, kaka abis sepedaan seharian. Disana nggak ada sinyal. Selamat bobo ya,” Runni mengirim pesan suara melalui aplikasi line.Mayca tersenyum mendengarnya, cukup dengan itu saja Mayca sudah lega. Dan bodohnya Mayca percaya begitu saja dengan yang Runni katakan.

“ Kenapa nih anak senyum-senyum sendiri aja?abis obatnya?hahaha,” Celetuk Ammar, teman dekat kuliah Mayca.Mayca hanya tersenyum-senyum saja sambil memainkan handphone nya.

“ Awalnya mah pasti berbunga-bunga, tawa-tawa aja terus ca, ntar kalau galau jangan nangis-nangis ke gue ya,” Ledek Ammar.Ammar sangat khawatir dengan perubahan sikap Mayca belakangan ini, ia ikut senang jika Mayca menemukan orang yang dicintainya.. paling tidak orang yang bisa mmbuat Mayca selalu tersenyum setiap hari namun Ammar tidak begitu percaya dengan pria yang Mayca sering ceritakan itu karena mereka berdua tidak pernah bertemu. Hanya lewat kecanggihan teknologi saja bisa membuat dua insan saling mencintai? Itu hal yang mustahil bagi Ammar.

“Jangan Baper, katanya kakak adik an aja tapi hubungannya kenapa jadi sayang-sayangan kayak orang pacaran sih ca?” Ammar mengingatkan.

“Ia mar, kayanya gue jatuh cinta sama dia, dia itu santun banget, dia sempurna banget mar,” Mayca tersenyum-senyum sendiri lagi.
Dia, dia, hanya dia yang ada dibenak Mayca. Entah mengapa Mayca merasa seperti sudah menemukan orang yang ia cari selama ini. Mayca sangat percaya dengan Runni, mungkin terdengar agak gila namun Mayca merasa seperti sudah pernah mengenal dengan Runni sejak lama.
Sebaliknya begitu pula dengan Runni, Runni sering memimpikan Mayca hadir dalam setiap mimpi malamnya, meskipun belum pernah berjumpa. Sungguh indah cinta itu, sampai pada akhirnya Runni menyadari ada seseorang yang selalu ada disampingnya selama ini meskipun Runni tak terlalu menggangapnya ada.
Sampai pada akhirnya Runni harus berada pada titik untuk memilih diantara keduanya, Runni memilih untuk menjauh dari Mayca, adik yang ia sayangi karena tak mau terlalu jauh menyakiti Mayca. Runni berpikir tidak mungkin bersama dengan Mayca, bukan karena soal “Long Distance Relationship-LDR” tapi karena Runni tak tega menghancurkan hati seseorang yang telah lama menunggunya yaitu Indah.
Tak butuh lama bagi Runni untuk mematahkan hati Mayca, gadis itu jadi jarang makan dan seringnya bengong sambil mendengarkan lagu lewat headset dijalan ketika sedang naik Busway. Tatapan matanya kosong, bingung tidak mengerti apa salahnya hingga harus dijauhi Runni.Sudah seminggu mereka berdua tidak saling memberi kabar. Dan Mayca sudah tidak tahan lagi dengan keadaan seperti perang dingin tersebut.

“For all the times you made me feel small
Untuk saat-saat kau membuatku merasa kerdil
I fell in love, now I fear nothin' at all
Aku jatuh cinta, kini aku tak takut apapun
I never felt so low when I was vulnerable
Tak pernah aku merasa begitu sedih saat aku lemah
Was I a fool to let you break down my walls?"
Bodohkah aku tlah membiarkanmu runtuhkan dinding-dindingku?"

Runni kaget melihat pesan yang dikirimkan oleh Mayca tersebut, lirik lagi Justin Bieber-Love yourself.
“Nanti tak cari dulu ya artinya apa” Balas Runni dengan tersenyum.
“Capek deh,” Ujar Mayca.
“Nanti malam, pulang kerja, kaka jelasin ya dik,” Balas Runni menarik nafas panjang.
Malamnya seperti janji Runni, Runni pun jujur tentang bagaimana tentang perasaan yang membuat Runni gelisah belakangan ini.
“Adik percaya nggak kalau bisa cinta iu bisa tumbuh walaupun belum pernah ketemu?” Ucap Runni.
Mayca langsung terkejut disindir seperti itu.
“Oh ya?Gatau deh,” Mayca singkat.
“Soalnya kaka lagi ngerasain itu ke adik,” Runni mengatakan perasaannya kepada Mayca.
Bahagia itu ketika kita tahu orang yang kita cintai memiliki prasaan yang sama dengan kita. Mayca lega dan senang, sangat senang seolah bunga berjatuhan dihadapannya. Setelah itu baru Runni berkata jujur mengenai sosok Indah. Bagaikan setelah terbang ke awan tiba-tiba dijatuhkan begitu saja, sesak hati Mayca.
“ Yaudah kalau begitu, adik yang pergi!” Seru Mayca.
“Jangan! Nanti kalau kaka kangen gimana?” Runni spontan menjawab.
Mayca tidak bisa menjawab, antara senang atau sedih. Mengapa jadi serumit ini. Mayca hanya ingin cinta yang sederhana antara dua insan, tidak ingin ada jadi orang ketiga. Sungguh tak ada yang bisa Mayca lakukan, antara bahagia atau sedih menghadapi kenyataan itu.
“ Kaka nggak bilang cinta ke dia, kaka hanya menghargai perasaannya dia ke kaka. Kalau kaka jarang balas bbm berarti ya ada dia. Kaka juga berharap kalau kaka bisa berjodohnya sama adik,” Ucap Runni memecah keheningan.
Wanita mana yang tidak luluh mendengar hal itu. Runni tak tahu apa yang ia lakukan, ia hanya mengatakan apa yang ia rasakan pada Mayca selama ini. Runni menjauh karena tak mau menyakiti Mayca namun hal itu justru menyiksa dirinya sendiri. Runni tak bisa membohongi dirinya sendiri.
***
Ammar yang mendengar cerita Mayca akhirnya berusaha mencari solusinya.
 Apalagi setelah melihat foto Runni di Instagram.. Runni foto berdua dengan Indah. Terlihat bahagia.
" Apa cakepnya sih cewek itu ?" Mayca kesal.
"Emang cakep sih kalo dilihat ca," Jawab Ammar.
" Haffft Ammar !" Mayca tertunduk sedih.
“ Hahahaha ia cakepan lo kok ca!" Ucap Ammar  mengacak rambut Mayca.
"Ca, lo bukan wanita perebut kebahagiaan orang lain? Emang lo mau suatu saat digituin sama calon suami lo? Udah ca, dia nggak tegas. Jika harus ada yang memutuskan untuk bertindak apa.. bukan lo orangnya, tapi cewek itu atau si kaka itu.. lagipula lo kaya di php in aja,” Jelas Ammar
Mayca tidak bisa menjawab. Mengapa jadi serumit ini. Mayca hanya ingin cinta yang sederhana antara dua insan, tidak ingin ada jadi orang ketiga. Sungguh tak ada yang bisa Mayca lakukan, antara bahagia atau sedih menghadapi kenyataan itu.
Memang si Ammar kalau ngomong terlalu jujur, menurut Ammar biarkan si Runni yang berjuang, bukan malah Mayca. Selama ini Mayca yang selalu berusaha menghubungi Runni.
“ Lagi dekat sama siapa?Gue bilang ngga ada, belum mau ngerasain sakitnya lagi. Waktu itu gue udah nyaman tapi malah dibuang gitu aja, deketnya sama gue tapi malah jadiannya sama siapa?Gue pernah naro perasaan lebih malah dibilang lebay, kepedean, baperlah.. yaudah gue sekarang mggak tanggepn, malah dibilang sok jual malah.. Gue lari, lo ngejar, gue berhenti lari buat lo, lo malah ngejar yang lain. Mungkin gue yang pernah nyaman sama orang yang salah,” Jelas Ammar.
“Lo curhat mar?Hahaha !” Ucap Mayca tertawa.
Ammar hanya tersenyum tulus, sebenarnya orang yang diceritakan Ammar itu adalah diri Mayca.
“Hehehe itu gue jelasin karena gue kasihan sama lo ca, udah lupain.. cari yang lain!” Kata Ammar.
“Ngomong sih gampang,” Celutuk Mayca.
Ammar hanya menjitak Mayca sambil kabur.
“ Ya benar kata Ammar, kaka harus bahagia ya,” Ucap Mayca dalam hati.
Sejak hari itu Mayca mulai menghilang dari kehidupan Runni secara perlahan. Mayca tak lagi membuka semua media sosial yang berteman dengan Runni. Mayca berusaha tegar menjalani kosongnya hati, karena Mayca pun tak ingin bahagia diatas kesedihan wanita bernama Indah itu. Mayca hanya berharap cinta yang sederhana. Menghilang.

***

Runni berusaha memanfaatkan berbagai macam teknologi untuk mencari Mayca. Melakukan pencarian informasi ke mesin pencari dapat dilakukan pengguna dengan masukan jenis kata yang berhubungan dengan pencarian informasi yang bersangkutan. Pada saat sudah memasukkan jenis pilihan kata yang dicari maka akan keluar berbagai data informasi yang berhubungan dengan pencarian pada mesin pencari. Sampai-sampai Runni akhirnya mencari nama Mayca di mbah Google. Tak ditemukan, karena itu hanya nama samaran. Runni terus menelusuri segala hal yang ia ingat tentang Mayca, kampusnya, rumahnya, dan segala aktivitas Mayca yang Runni tahu. Namun tak berhasil.


Hari berganti bulan, lalu berganti tahun namun perasaan Runni tetap ada untuk adik kecilnya itu, penyesalan yang ada dihati Runni telah melewatkan ranting yang ia cari.

Sampai akhirnya Runni tak sengaja ketika Runni sedang santai membuka Instagramnya, ia menemukan foto ada event di suatu Mall dekat kota Jogja, Runni membaca judul foto itu adalah “Meet & Greet pemenang lomba menulis di AB Mall—Mayca”.

Jantung Runni berdegup kencang membaca nama itu, apa mungkin itu adalah Mayca, orang yang sama? Tanpa pikir panjang Runni segera memacu sepeda RMA nya ke mall tersebut. Ditengah kerumunan orang banyak, Runni menelusup masuk mencari dimana berlangsungnya acara tersebut. Runni masih ingat betul wajah Mayca karena ia menjadikan foto Mayca sebagai wallpaper di handphone-nya. Runni. Runni berlari secepat-cepatnya penuh harap.

Sudah lama Runni mencari Mayca, menanti kesempatan berjumpa dengan adik kesayangannya itu. Sejak dulu setelah Mayca pergi menghilang, Runni semakin yakin bahwa jarak dan waktu tak membuat rasa cintanya berhenti, bagai detak jantung yang selalu Runni bawa kemanapun ia pergi—seperti kata lagunya RAN.

Hanya berjumpa Mayca lewat mimpi saja, sungguh keyakinan hati yang membuat Runni masih bertahan sejauh ini. Ia sudah mengatakan tak bisa bersama orang yang tak ia cintai kepada Indah, dan Indah akhirnya menerima hal itu.

Saat Runni tiba di tempat acara, ternyata sudah sepi. Sesak nafas Runni mengetahui hal itu, terlambat.

“Maaf mas, acaranya sudah selesai,” Ucap salah satu staff acara.

“Please mbak, saya mau ketemu sebentar aja, penulis namanya Mayca itu dimana skarang?” Tanya Runni memegang lututnya yang lelah berlari sambil mengatur nafas.

Suara langkah kaki mendekat dari belakang Runni.


“Ia saya Mayca, ada yang bisa dibantu mas?” Tanya Mayca menepuk bahu Runni dari belakang.

Runni menoleh, seperti cahaya yang bersinar ditengah kegelapan.. Runni langsung memeluk Mayca yang tak mengeti apa yang terjadi. Hati Mayca terasa teduh, sekali lagi bunga seolah bertaburan didepan wajahnya.

“Mayca, never knew that it could mean so much! I miss you, I love you!” Ujar Runni masih merangkul Mayca.

Siapa orang gila ini?Pikir Mayca. Dan sedetik kemudian Mayca baru sadar setelah orang-orang di seluruh Mall itu menatap mereka berdua.

Love you too kaka, “ Balas Mayca dengan mata berkaca-kaca.

Mayca tentu ingat, perasaannya pada Runni pun tak berubah meski ia pergi menghilang. Keyakinan cinta yang mempertemukan keduanya. Saling berkorban dengan tulus berharap agar orang yang dicintainya yang bahagia, ternyata ketulusan itu dibalas Tuhan dengan kebahagiaan bersama.









END


-photo sourced by google (hanya ilustrasi :))
thanks for reading :)

-maya               



1 komentar: