Minggu, 11 Desember 2016

makalah : KOMPARASI HASIL BELAJAR IPS ANTARA PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SMALL GROUP DISCUSSION DENGAN CERAMAH BERVARIASI MATERI LINGKUNGAN HIDUP

KOMPARASI HASIL BELAJAR IPS ANTARA PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN
SMALL GROUP DISCUSSION DENGAN CERAMAH BERVARIASI MATERI LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 8 SMP NEGERI 1 SECANG
TAHUN AJARAN 2015/2016



Artikel
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan


Oleh
Andri Martin Wibowo
3201411098



JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN

Artikel dengan judul “Komparasi Hasil Belajar IPS Antara Metode Pembelajaran Small Group Discussion Dengan Ceramah Bervariasi Materi Lingkungan Hidup Kelas 8 Di SMP Negeri 1 Secang Tahun Ajaran 2015/2016” telah disetujui pada:

                        Hari                 : Senin
                        Tanggal           : 3 Maret 2015








KOMPARASI HASIL BELAJAR IPS ANTARA METODE PEMBELAJARAN SMALL GROUP DISCUSSION DENGAN CERAMAH BERVARIASI MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS 8 DI SMP NEGERI 1 SECANG TAHUN AJARAN 2015/2016

Andri Martin Wibowo; Drs.Tukidi.M.Pd
Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri Semarang
Gedung C1 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229. Telp 8508011

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara metode Small Group Discussion dengan metode Ceramah Bervariasi materi lingkungan hidup IPS kelas 8 SMP Negeri 1 Secang tahun ajaran 2015/2016. Penentuan sampel menggunakan teknik Purposive Random Sampling dengan dipilih kelas 8 B dan 8 D sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dipakai adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji t). Dari hasil uji perbedaan dua rata-rata (uji t) juga diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,04 dengan taraf signifikasi 0,05 dimana nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikasi sehingga Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas dengan metode Small Group Discussion dan kelas dengan metode Ceramah Bervariasi dimana metode Small Group Discussion lebih baik dari metode Ceramah Bervariasi dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Small Group Discussion, Ceramah Bervariasi, Hasil Belajar

ABSTRACT

This research is to determine the difference of student learning outcome between methods Small Group Discussion with methods Lecture Variation for enviromental materials of social studies grade 8 public junior high school 1 Secang in lesson 2015/2016. The samples is using purposive random sampling technique  with a choosen  class 8 B and 8 D as the experimental class and control class. Methods of collection data used tests and documentation. The technique of data analysis used is Independent Sample T-Test. Based on the results of Independent Sample T-Test was also obtained the value of probablity signification is 0,04 with a true value of signification 0,05 where that value is lower than true value of signification so that Ho is refused. Thus, it can be concluded that there is a difference in strudent learning outcomes between class with methods Small Group Discussion and class  methods which Lecture Variation where the methods of Small Group Discussion is better than from methods Lecture Variation  views of the average student learning outcomes.
Keywords:Small Group Discussion, Lecture Variation, Learning Outcomes




PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan pondasi utama dalam menentukan arah pembangunan suatu negara. Suatu negara tidak akan mampu berkembang apabila masih memiliki sistem pendidikan yang rendah. Menurut Hasan (2005:4), Pendidikan adalah sebagai salah satu faktor yang paling penting dalam pembangunan nasional, dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, di mana iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi sumber motivasi kehidupan segala bidang. Oleh karena itu pendidikan sangat penting dalam sebuah negara.
Kecenderungan strategi pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru (Teacher Centered Learning) dan metode yang digunakan masih merupakan metode konvensional (ceramah) sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Para siswa hanya mempelajari hal-hal yang diajarkan oleh guru. Meskipun telah mengalami perubahan kurikulum, namun tetap saja masih belum berubah dalam proses pembelajarannya, karena guru masih dianggap sebagai pusat dari proses pembelajaran. Saat ini muncul suatu strategi pembelajaran yang mampu membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran aktif merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa ikut dalam proses pembelajaran dan pembelajaran yang dilakukan berpusat pada siswa (Student Centered Learning). Menurut Hamalik (2001) strategi pengajaran yang berpusat pada siswa dirancang untuk menyediakan sistem belajar yang fleksibel sesuai dengan kehidupan dan gaya belajar siswa. Strategi pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam menguasai kompetensi dalam proses pembelajaran.
Pada observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 1 Secang tahun ajaran 2014/2015 semester ganjil mata pelajaran IPS pada salah satu kelas 8 yang diampu oleh Ibu Purwastuti sebagai Guru IPS kelas 8 dengan materi pokok lingkungan hidup yaitu kelas 8 A. Proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yang tidak divariasikan dengan metode pembelajaran lain sehingga proses pembelajaran menjadi monoton dan kurang menarik. Sebagian siswa masih sulit memahami materi yang diajarkan oleh guru. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang seperti itu berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang dalam hal ini dilihat dari rata-rata nilai UTS semester gasal IPS pada kelas 8 A sebesar 71,68 dimana nilai rata-rata hasil belajar tersebut masih belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebesar 75,00.
Metode Small Group Discussion merupakan pengembangan dari metode diskusi kelompok yang sering digunakan dalam pembelajaran di kelas. Dengan Small Group Discussion diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran IPS di kelas. Sedangkan metode Ceramah Bervariasi merupakan gabungan dari beberapa metode pembelajaran yang dikombinasikan dengan metode ceramah yang sudah umum digunakan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut. (1) Adakah perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran menggunakan metode Small Group Discussion dengan metode ceramah bervariasi pada mata pelajaran IPS materi lingkungan hidup kelas 8 di SMP Negeri 1 Secang?. Tujuan penelitian ini antara lain : (1) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran menggunakan metode Small Group Discussion dengan metode Ceramah Bervariasi pada matapelajaran IPS materi lingkungan hidup kelas 8 di SMP Negeri 1 Secang.
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 8 di SMP Negeri 1 Secang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Random  Rampling dimana kelas yang terpilih sebagai sampel adalah kelas 8 B dan 8 D sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi dan tes. Data yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: (1) data nilai pre-test dan post-test siswa; (2) bukti dokumentasi kegiatan pembelajaran. Untuk teknik analisis data menggunakan metode uji perbedaan dua rata-rata (uji t). Variabel dalam penelitian ini (1) perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan metode Small Group Discussion dan metode Ceramah Bervariasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pelaksanaan Pembelajaran
Persiapan sebelum proses pembelajaran dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan metode Small Group Discussion dan Ceramah Bervariasi berupa pembuatan perangkat pembelajaran dan soal tes. Uji coba tes untuk menguji soal tes yang akan digunakan sebagai intsrumen penelitian. Uji coba tes dilaksanakan pada tanggal 10 September 2015 di kelas 8 E.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan melakukan kegiatan Pre-Test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum menerima materi pelajaran dengan metode Small Group Discussion dan Ceramah Bervariasi. Pre-Test dilakukan untuk mengetahui keadaan awal siswa siswa sebelum menerima materi pelajaran. Soal pre-test terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda yang sebelumnya telah diuji coba. Kegiatan pre-test dilakukan pada tanggal 16 September 2015 di kelas 8 B (eksperimen) dan 8 D (kontrol).
Setelah kegiatan Pre-Test, dilakukan pemberian materi lingkungan hidup dengan metode Small Group Discussion pada kelas eksperimen dan metode Ceramah Bervariasi pada kelas kontrol yang dilaksanakan tanggal 21 September 2015. Tahap awal berupa apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang “Apa yang kalian ketahui tentang lingkungan hidup?”. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa sebelum menerima materi pembelajaran menggunakan metode Small Group Discussion dan Ceramah Bervariasi. Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan metode Small Group Discussion dan Ceramah Bervariasi. Pada kelas eksperimen yang menggunakan metode Small Group Discussion, lebih dulu dilakukan pembagian kelompok dengan jumlah siswa 4 siswa setiap kelompok dan mulai melaksanakan diskusi kelompok kecil dengan masing-masing kelompoknya mengenai materi lingkungan hidup. Setelah diskusi kelompok selesai, setiap perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil belajarnya ke depan kelas sementara kelompok lain memberikan pertanyaan kepada kelompok yang melakukan presentasi. Sedangkan pada kelas kontrol dengan metode Ceramah Bervariasi dibagi dalam 3 fase yaitu: penyajian, asosiasi dan generalisasi. Fase pertama diawali dengan penyampaian materi lingkungan hidup dengan metode ceramah oleh peneliti. Selanjutnya adalah mengasosiasikan materi yang telah disampaikan dengan metode ceramah. Penggunaan metode ini adalah metode demontrasi melalui media pembelajaran yaitu video tentang lingkungan hidup. Fase akhir dari metode ceramah bervariasi yaitu generalisasi dengan metode tanya jawab yang berguna untuk mengukur pemahaman siswa setelah diberikan materi dengan metode ceramah dan metode demonstrasi. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ditutup dengan memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan hari ini. Metode Small Group Discussion yang digunakan pada kelas eksperimen membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan pada metode Ceramah Bervariasi, proses pembelajaran lebih mudah dikontrol oleh guru sehingga dapat menghindari kegaduhan.
Tahap akhir dari proses pembelajaran adalah pelaksanaan Post-Test. Kegiatan Post-Test merupakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah  proses pembelajaran menggunakan metode Small Group Discussion dan metode Ceramah Bervariasi. Pelaksanaan post-test pada tanggal 21 September 2015.

Perbedaan Hasil Belajar
            Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan metode Small Group Discussion dan kelas kontrol yang menggunakan metode Ceramah Bervariasi memiliki jumlah siswa masing-masing 32 siswa setiap kelas. Hasil belajar Pre-Test diperoleh sebelum perlakuan dan hasil belajar Post-Test diperoleh sesudah perlakuan.
            Tabel 1. Nilai Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kelas
Kelas Eksperimen
Pre-Test
Post-Test
Eksperimen
68,75
77,59
Kontrol
67,73
73,12
            Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2016

Tabel di atas menunjukkan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan metode Small Group Discussion dan kelas kontrol yang menggunakan metode Ceramah Bervariasi mengalami peningkatan baik pada  Pre-Test maupun Post-Test. Selain itu kita juga dapat menyimpulkan bahwa metode Small Group Discussion lebih baik daripada metode Ceramah Bervariasi jika dilihat dari nilai rata-rata pada Pre-Test dan Post-Test antara kelas eksperimen yang menggunakan metode Small Group Discussion lebih besar daripada kelas kontrol yang menggunakan metode Ceramah Bervariasi.
Tahap selanjutnya adalah analisis data hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Adapun hasil analisis data statistik sebagai berikut :
Uji Normalitas
Tabel 2. Rekap Hasil Uji Normalitas Data Pre-Test dan Post-Test
Kelas
Pre-Test
Post-Test
Taraf
Signifikasi
Kriteria
Eksperimen
0,567
0,471
0,05
Normal
Kontrol
0,825
0,531
0,05
Normal
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2016
Pada tabel 2 diperoleh nilai Sig(2-tailed) pada Pre-Test dan Post-Test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih besar daripada taraf signifikasi sebesar 0,05 sehingga disimpulkan data berdistribusi normal.
Uji Homogenitas
Tabel 3. Rekap Hasil Uji Homogenitas Data Pre-Test dan Post-Test
Variabel
Nilai Sig.
Taraf
Signifikasi
Kriteria
Sebelum Perlakuan (Pre-Test)
0,182
0,05
Homogen
Sesudah Perlakuan (Post-Test)
0,222
0,05
Homogen
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2016
Nilai Sig. pada Pre-Test dan Post-Test yang telah diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan kedua nilai tersebut lebih besar daripada taraf signifikasi sebesar 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua data homogen atau sama.
Uji Hipotesis
            Apabila data sudah normal dan homogen, maka data tersebut dapat diuji hipotesisnya menggunakan uji dua rata-rata atau uji t test.
Tabel 4. Rekap Hasil Uji Hipotesis Data Pre-Test dan Post-Test
Variabel
Sig(2-tailed)
Taraf
Signifikasi
Kriteria
Sebelum Perlakuan (Pre-Test)
0,415
0,05
Ho diterima
Sesudah Perlakuan (Post-Test)
0,04
0,05
Ho ditolak
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2016
Pada hasil Pre-Test diperoleh nilai Sig.(2-tailed) yang lebih besar daripada taraf signifikasi 0,05 sehingga Ho diterima dan dapat dikatakan kedua kelas dalam keadaan yang sama sebelum perlakuan. Sedangkan untuk Post-Test, nilai Sig.(2-tailed) lebih kecil daripada taraf signifikasi 5% (0,05) sehingga Ho ditolak dan disimpulkan hipotesis akhir dari penelitian ini : “Ada perbedaan hasil belajar IPS antara penggunaan metode Small Group Discussion dengan metode Ceramah Bervariasi materi lingkungan hidup kelas 8 SMP Negeri 1 Secang tahun ajaran 2015/2016”.

Pembahasan
Proses Pembelajaran
   Proses pembelajaran dalam penelitian ini berlangsung dalam dua kelas yang terbagi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan metode Small Group Discussion yang dalam hal ini dipilih kelas 8 B. Sedangkan untuk kelas kontrol yang menggunakan metode Ceramah Bervariasi adalah kelas 8 D. Kedua kelas mendapatkan materi pelajaran yang sama yaitu tentang lingkungan hidup.
   Sebelum memulai proses pembelajaran kedua kelas melaksanakan Pre-Test yang bertujuan untuk mengetahui keadaan awal dan hasil belajar siswa sebelum menerima perlakuan dengan metode Small Group Discussion dan Metode Ceramah Bervariasi. Pelaksanaan Pre-Test dilakukan pada tanggal 16 September 2015.
Pada kelas eksperimen yang menggunakan metode Small Group Discussion yang dimana proses pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centered Learning) diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi lingkungan hidup sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Selain itu metode ini juga melatih keberanian dan percaya diri siswa dan mengajarkan siswa untuk bekerja sama mendiskusikan materi pelajaran.
Sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan metode Ceramah Bervariasi adalah metode ceramah dengan variasi metode pembelajaran lain. Dalam penelitian ini, variasi metode pembelajaran yang digunakan adalah metode demontrasi dan metode tanya jawab yang merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered Learning). Penggunaan metode ini cukup efektif digunakan pada materi yang sedikit dan bersifat teoritis sehingga perlu dijelaskan secara lisan. Selain itu metode ini juga membuat guru lebih mudah mengawasi proses pembelajaran agar kondisi kelas dapat kondusif.
Setelah mendapat perlakuan dengan metode Small Group Discussion dan Metode Ceramah Bervariasi, kedua kelas melakukan Post-Test yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah perlakuan yang nantinya akan diuji secara statistik agar dapat diketahui hasilnya.
Perbedaan Hasil Belajar
          Pada hasil penelitian ini menunjukkan dua kelas yang belum diberikan perlakuan berbeda dalam pembelajaran dilakukan Pre-Test untuk mengetahui keadaan awal dari kedua kelas tersebut. Berdasarkan hasil analisis statitik dengan uji beda t test diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,415 sehingga Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan antara kedua kelas. Namun, setelah mendapat perlakuan dengan metode Small Group Discussion dan Metode Ceramah Bervariasi menunjukkan hasil Post-Test kedua kelas memiliki perbedaan dengan nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,04 dimana nilai tersebut lebih rendah dari taraf signifikasi 5% (0,05) sehingga Ho ditolak.
          Sebelum perlakuan dalam pembelajaran, pada kelas eksperimen menunjukkan rata-rata Pre-Test sebesar 68,75 dan setelah mendapat perlakuan dengan metode Small Group Discussion mengalami peningkatan dengan rata-rata Post-Test sebesar 77,59. Sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan metode Ceramah Bervariasi juga mengalami peningkatan dari rata-rata hasil belajar Post-Test sebesar 73,13 yang sebelumnya pada Pre-Test sebesar 67,73. Dari hasil tersebut kita juga dapat menyimpulkan bahwa metode Small Group Discussion berhasil yang membuktikan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa lebih sukses dan baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN
            Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa “Ada perbedaan antara kelas yang menggunakan metode Small Group Discussion dengan kelas yang menggunakan metode Ceramah Bervariasi pada mata pelajaran IPS materi lingkungan hidup”. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa metode Small Group Disucssion lebih baik daripada metode Ceramah Bervariasi dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa.                  
          Saran-saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah Guru dapat menggunakan metode Small Group Discussion sebagai alternatif metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar. Sedangkan metode Ceramah dapat digunakan untuk menghindari kegaduhan dalam proses pembelajaran.

UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1.    Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang.
2.    Drs. Moh. Solehatul Mustofa, MA, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
3.    Drs. Tjaturahono Budi S, M.Si, Ketua Jurusan Geografi
4.    Drs. Tukidi, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan tulus.
5.    Ayah dan ibuku tercinta beserta keluarga besar.
6.    Alamamater Universitas Negeri Semarang tercinta.


DAFTAR PUSTAKA
Banowati, Eva. 2004, Meningkatkan Aktivitas Belajar Mahasiswa melalui Dikusi Kelompok Kecil. Semarang: FIS UNNES
Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta
Djamarah, Bahri Syaiful dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hasan, Fuad. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar